Melibatkan Ribuan Atlet Berbakat Tanah AIr, Simak Fakta Unik Seputar Pekan Olahraga Nasional XXI
Aceh dan Sumatera Utara
9-25 September 2024
Ajang multi-olahraga terbesar dan utama di Indonesia adalah Pekan Olahraga Nasional (PON). Ajang ini melibatkan ribuan atlet dari berbagai Provinsi di Indonesia.
PON 2024 berlangsung pada 9-25 September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Yuk, simak fakta menarik lainnya tentang PON (Pekan Olahraga Nasional), Sob!
Menurut sejarah, Pekan Olahraga Nasional (PON) digelar pertama kali pada 1948 di kota Surakarta, Jawa Tengah. Dipilihnya Kota Surakarta atau Solo menjadi tuan rumah ajang PON karena di daerah tersebut fasilitas dalam menyelenggarakan event olahraga terbesar di masa itu dinilai cukup memadai.
Bertempat di Stadion Sriwedari, pada 9 September 1948 PON pertama kali resmi dibuka oleh Presiden Soekarno. Sejak saat itulah, tanggal tersebut menjadi Hari Olahraga Nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan olahraga Indonesia.
Lalu pada 1951, PON kembali diadakan di lapangan Ikatan Atletik Djakarta (Ikada), DKI Jakarta yang kini berganti nama menjadi lapangan Monas. Di tahun tersebut sebanyak 18 cabang olahraga diperlombakan. Tidak seperti perhelatan sebelumnya, PON kedua ini diikuti lebih banyak kontingen. Beberapa di antaranya dari Maluku, Kalimantan, Sumatera, dan sejumlah daerah di Jawa. Kemudian pada tahun 1959, PON akhirnya disepakati pemerintah untuk digelar setiap empat tahun sekali.
Sumber: tempo.co
Pada gelaran 2024, PON resmi dengan tema PON “XXI Aceh-Sumut 2024”. PON 2024 berlangsung dengan seru dan meriah karena ada puluhan cabang olahraga yang dipertandingkan. Di Aceh terdapat 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin dan 510 nomor pertandingan. Sebanyak 5.636 atlet dan 2.752 official akan hadir di Aceh untuk mengikuti PON 2024. Sedangkan di Sumatera Utara terdapat 34 cabor dengan 46 disiplin dan 528 nomor. Sebanyak 6.281 atlet dan 3.140 official akan bertanding.
Cabang olahraga yang dipertandingkan di PON 2024 di antaranya Aero Sport, Anggar, Angkat Berat, Angkat Besi, Arung Jeram, Baseball/Softball, Berkuda, Basket, Bola Tangan, Bridge, Dayung, Hapkido, Judo, Kempo, Korfball, Kurash, Layar, Menembak, Muaythai, Panahan, Panjat Tebing, Petanque, Rugby, Selam, Selancar Ombak, Sepak Bola, Sepak Takraw, Sepatu Roda, Soft Tennis, Tarung Derajat, Tenis, Triathlon, dan Woodball.
Sumber: komparatif.id
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang digelar di satu provinsi saja, di gelaran PON yang memasuki tahun ke-21 ini ternyata memilih dua provinsi sebagai tuan rumah berlangsungnya ajang kompetisi olahraga paling bergengsi di Indonesia, Sob. Dua provinsi yang ditunjuk jadi tuan rumah PON tersebut yakni Aceh dan Sumatera Utara.
PON 2024 di Aceh diselenggarakan di Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Barat.
Kemudian untuk di Sumatera Utara, beberapa tempat yang dijadikan tempat berlangsungnya acara PON 2024 ada di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Toba, Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Oh iya, Sob. Selama penyelenggaraan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI ini, selain untuk membangkitkan kecintaan pada olahraga saja, melainkan ada dampak positif lainnya juga, seperti membuka lapangan pekerjaan, membuka relasi baru, dan mendorong peningkatan roda perekonomian di Provinsi Aceh maupun Sumatera Utara.
Setelah Puas Menonton Berbagai Pertandingan Seru di Ajang Kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, Mampir Sejenak ke Destinasi Menarik di Aceh dan di Sumatera Utara
Sumber: tripadvisor.co.id
Museum Cut Nyak Dien berada di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Museum ini menyimpan sejarah panjang seputar perlawanannya dalam mengusir penjajahan Belanda.
Saat berada di lokasi, kamu akan disuguhi beragam sisa peninggalan Cut Nyak Dien yang ada di beberapa ruangan museum. Jejak peninggalan tersebut di antaranya berupa foto Cut Nyak Dien, foto Teuku Umar suami dari Cut Nyak Dien, hingga aneka senjata khas Aceh.
Menurut sejarah dari berbagai sumber, museum ini sebenarnya bukan bangunan asli melainkan sebuah replika yang sengaja dibuat menyerupai bentuk aslinya. Jadi dari cerita yang berkembang di masyarakat, pada 1896 rumah tersebut sempat dibakar habis oleh pihak Belanda, dan kemudian pada 1981 rumah ini kembali dibangun dan akhirnya diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan pada 1987.
Bagi Sobat Pesona yang berniat menuju kawasan museum ini, kamu dapat berangkat dari pusat Kota Banda Aceh menuju bangunan bersejarah ini jaraknya sekitar 9 km dengan waktu tempuhnya hanya sekitar 15 menit saja.
Sumber: muslimahnews.net
Kalau kamu menonton pertandingan PON 2024 di Kota Medan, jangan lupa sempatkan waktumu untuk berkeliling destinasi menarik di sana, ya. Salah satu bangunan menarik yang bisa kamu kunjungi adalah Istana Maimun.
Seperti diketahui, Istana Maimun merupakan istana yang dibangun pada masa Kesultanan Deli. Menurut sejarah, istana ini dulunya dibangun oleh Sultan Ma'mun Al Rashid Perkasa Alamsyah yang memerintah Kerajaan Deli pada 1873–1924.
Memiliki luas bangunan 2.772 m2 dengan desain arsitektur bangunan yang cukup menarik. Hal tersebut terlihat dari ornamen gedung yang memadukan budaya Islam, tradisional Melayu, India, dan gaya Eropa.
Nama Maimun diambil dari nama permaisuri Sultan yang bernama Siti Maimunah. Kata maimun berasal dari bahasa Arab yang berarti berkah dan menjadi bukti cinta Sultan kepada permaisurinya.
Berjarak kurang lebih 4 km dari pusat Kota Medan, kamu dapat melihat berbagai macam benda bersejarah dan budaya yang berasal dari Kesultanan Deli maupun dari luar negeri. Beberapa barang-barang tersebut seperti singgasana Sultan Deli, Meriam Puntung, hingga koleksi lukisan-lukisan.
Sumber: acehportal.com
Ingin merasakan hawa sejuk pegunungan di daerah Aceh? Kamu bisa berkunjung ke Danau Laut Tawar yang terletak di dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.
Untuk bisa masuk ke kawasan ini, kamu akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp5000. Selain itu, kamu juga bisa mengelilingi area danau dengan menyewa speed boat, perahu karet, perahu kayu, ataupun kapal kayu. Pihak pengelola mematok harga sekitar Rp20.000 hingga Rp25.000 saja.
Selain menikmati pemandangan danau, kamu juga bisa melakukan beberapa aktivitas seru. Beberapa aktivitas tersebut di antaranya memancing, trekking, dan menjelajahi gua.
Untuk menuju kawasan ini, terdapat beberapa rute yang bisa kamu pilih. Jika kamu dari Kota Lhokseumawe menuju kawasan Danau Laut Tawar ini waktu tempuhnya kurang lebih 4 jam perjalanan. Sedangkan jika kamu dari Kota Medan, waktu tempuhnya bisa mencapai 10 jam. Ya walau menempuh perjalanan yang cukup lama, namun rasa lelahmu akan terbayar dengan keindahan alam di sana.
Supaya kamu tidak ketinggalan informasi seputar destinasi wisata, event dan beragam fakta menarik di dalamnya, silakan cek di website event.indonesia.travel atau follow Instagram @winner.wonderfulevents. Yuk, liburan #DiIndonesiaAja agar lebih mengenal ragam budaya serta mendukung peningkatan ekonomi di Indonesia.